Sang Legenda Tak Jadi Reinkarnasi

Sang Legenda Tak Jadi Reinkarnasi Kabar akan dilahirkannya kembali mobil legenda, Jimny, kini masih belum bisa dipastikan. Mobil yang ditunggu-tunggu oleh penggemarnya ini ternyata masih dipertimbangkan oleh produsen.

Kabar akan diluncurkannya mobil ini sudah terdengar sejak 2015 silam, bahkan pada bulan Agustus 2016, mobil ini sempat dipamerkan di ajang Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS). Namun sampai saat ini mobil Sport utility vehicle (SUV) inipun tak kunjung beredar.

suzuki-jimny-

Sebagaimana yang sudah dilansir oleh KompasOto bahwa PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) membidik pemasaran Jimny pada pihak perusahaan. “Kita lagi menyiapkan pesanan 1.000 unit Jimny 4×4 untuk pihak Kepolisian (Republik Indonesia). Tetapi belum diputuskan,” kata orang dalam SIS.

Menurutnya, Jimny dianggap ideal untuk pihak kepolisian karena kemampuannya bermanuver di medan off-road. Rencananya mobil ini akan didistribusikan ke seluruh jajaran kepolisian seluruh Indonesia.

Jumlah yang akan diproduksi dan masih dalam proses penggodokan adalah 1.000 unit. Dengan pesanan sebanyak ini, target penjualan menjadi feasible sehingga untuk modal awal yang akan dikeluarkan oleh pihak Suzuki bisa terbayarkan. Sementara pihak SIS memperkirakan bahwa pesanan yang datang dari konsumen umum jumlahnya tidak akan banyak karena harganya yang mahal.

Mahalnya harga Jimny disebabkan karena semua bahan bakunya diimpor (completely built up/CBU) dari Jepang dengan sistem penggerak 4×4. Resikonya, beban pajak yang harus ditanggung oleh mobil ini menjadi sangat mahal.

Suzuki Jimny 4×4 sebenarnya sudah dipasarkan oleh para importir umum dengan kisaran harga antara 400 sampai 500 juta rupiah per unit. Dari keterangan SIS, jika dipasarkan, harga Jimny bisa lebih murah hingga 30 persen.

Tetapi sampai sekarang masih belum ada kepastian. Product Development Section Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Harold Donnel menjelaskan bahwa perusahaan sudah mensurvei permintaan pasar. Memang mobil ini ada peminatnya, namun tidak besar. Sedangkan, karena varian yang akan diluncurkan ini berpenggerak 4×4, maka harganya pun akan menjadi sangat mahal.

“Jadi kita masih mempertimbangkannya, apakah Jimny ini cocok untuk kita luncurkan atau tidak,” kata Harold. Bahkan, menurutnya urusan perizinan dengan pemerintah masih banyak yang belum clear (selesai) karena statusnya yang akan di impor secara utuh dari Jepang.

“Terutama masalah pajak dan lain sebagainya. Semuanya perlu kita rekapitulasi ulang, jadi kami belum bisa memastikan jadi atau tidak dijual di Indonesia.” Imbuhnya.

Sebenarnya perusahaan perusahaan tetap ingin memberikan produk yang berbeda. Namun karena banyaknya faktor dan berbagai permasalahan yang belum selesai, mobil inipun tak bisa diluncurkan sekarang. “Respon dari masyarakat ketika kita pamerkan cukup bagus. Tetapi, kita tidak bisa melihat dari sisi itu saja, banyak faktor yang menentukan.” Tutup dia.

Gambar Gravatar
Berawal dari ikut pelatihan jurnalistik kampus kemudian dipaksa menulis oleh salah satu senior, membuat saya akhirnya hobi dengan dunia tulis menulis. Pernah menjadi pemred di Majalah Paradigma Stain Kudus 2009-2010. Beberapa tulisan pernah dimuat di berbagai media, baik lokal maupun nasional seperti koran Kompas, Media Indonesia, Suara Merdeka, Rakyat Sultra dan lain sebagainya. Sekarang serius di bidang penulisan konten, blogger dan penjual madu di www.oimcuaem.blogspot.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *